Tafsir Al Qashasah Ayat 76-88 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 76-80: Kisah Karun dan kesombongannya, dan peringatan agar tidak tertipu dengan kesenangan dunia yang sementara.

  إِنَّ قَارُونَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوسَى فَبَغَى عَلَيْهِمْ وَآتَيْنَاهُ مِنَ الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُ لَتَنُوءُ بِالْعُصْبَةِ أُولِي الْقُوَّةِ إِذْ قَالَ لَهُ قَوْمُهُ لا تَفْرَحْ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْفَرِحِينَ (٧٦) وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ (٧٧) قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِي أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا وَلا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ (٧٨) فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ      (٧٩) وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلا يُلَقَّاهَا إِلا الصَّابِرُونَ (٨٠

Terjemah Surat Al Qashash Ayat 76-80

76. [1]Sesungguhnya Karun termasuk kaum Musa[2], tetapi dia berlaku zalim terhadap mereka[3], dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat[4]. (Ingatlah) ketika kaumnya[5] berkata kepadanya, “Janganlah engkau terlalu bangga[6]. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang membanggakan diri.”

77. [7]Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu[8], tetapi jangan lupakan bagianmu di dunia[9] dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi[10]. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.

78. Dia (Karun) berkata[11], “Sesungguhnya aku diberi harta itu, semata-mata karena ilmu yang ada padaku[12].” [13]Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta?[14] Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka[15].

79. [16]Maka keluarlah dia (Karun) kepada kaumnya dengan kemegahannya[17]. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia[18] berkata, “Mudah-mudahan kita mempunyai harta kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Karun, sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar[19].”

80. Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmu[20] berkata[21], “Celakalah kamu! Ketahuilah, pahala Allah[22] lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh[23], dan (pahala yang besar)[24] itu hanya diperoleh oleh orang-orang yang sabar[25].”

Lainnya

Tafsir Al Qashash Ayat 67-75 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 67-75: Keberuntungan bagi orang-orang yang bertobat, hanya Allah sendiri yang berhak menentukan segala sesuatu, dan penampakkan butuhnya manusia kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

فَأَمَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَعَسَى أَنْ يَكُونَ مِنَ الْمُفْلِحِينَ    (٦٧) وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (٦٨) وَرَبُّكَ يَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ (٦٩) وَهُوَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ لَهُ الْحَمْدُ فِي الأولَى وَالآخِرَةِ وَلَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (٧٠) قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ اللَّيْلَ سَرْمَدًا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِضِيَاءٍ أَفَلا تَسْمَعُونَ (٧١) قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ النَّهَارَ سَرْمَدًا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِلَيْلٍ تَسْكُنُونَ فِيهِ أَفَلا تُبْصِرُونَ (٧٢) وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (٧٣) وَيَوْمَ يُنَادِيهِمْ فَيَقُولُ أَيْنَ شُرَكَائِيَ الَّذِينَ كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ (٧٤) وَنَزَعْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا فَقُلْنَا هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ فَعَلِمُوا أَنَّ الْحَقَّ لِلَّهِ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ (٧٥

Terjemah Surat Al Qashash Ayat 67-75

67. [1]Adapun orang yang bertobat dan beriman, serta mengerjakan kebajikan, maka mudah-mudahan dia termasuk orang yang beruntung[2].

68. Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan[3]. Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan[4].

69. Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan (dengan lisan mereka).

70. Dan Dialah Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, segala puji bagi-Nya[5] di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nya segala penentuan[6] dan kepada-Nya kamu dikembalikan[7].

71. [8]Katakanlah (Muhammad), “Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan malam itu terus menerus sampai hari kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu[9]? Apakah kamu tidak mendengar[10]?”

72. Katakanlah (Muhammad), “Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu sebagai waktu beristirahatmu? Apakah kamu tidak memperhatikan[11]?”

Lainnya

Tafsir Al Qashash Ayat 56-66 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 56-59: Hanya Allah yang memberi taufik kepada hamba-Nya untuk beriman, nikmat Allah kepada kaum Quraisy, penjelasan keadilan Allah Subhaanahu wa Ta’aala yaitu tidak membinasakan negeri-negeri kecuali jika penduduknya zalim.

  إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (٥٦) وَقَالُوا إِنْ نَتَّبِعِ الْهُدَى مَعَكَ نُتَخَطَّفْ مِنْ أَرْضِنَا أَوَلَمْ نُمَكِّنْ لَهُمْ حَرَمًا آمِنًا يُجْبَى إِلَيْهِ ثَمَرَاتُ كُلِّ شَيْءٍ رِزْقًا مِنْ لَدُنَّا وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَعْلَمُونَ (٥٧) وَكَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ بَطِرَتْ مَعِيشَتَهَا فَتِلْكَ مَسَاكِنُهُمْ لَمْ تُسْكَنْ مِنْ بَعْدِهِمْ إِلا قَلِيلا وَكُنَّا نَحْنُ الْوَارِثِينَ (٥٨) وَمَا كَانَ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرَى حَتَّى يَبْعَثَ فِي أُمِّهَا رَسُولا يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا وَمَا كُنَّا مُهْلِكِي الْقُرَى إِلا وَأَهْلُهَا ظَالِمُونَ (٥٩)

Terjemah Surat Al Qashash Ayat 56-59

56. [1]Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.

57. Dan mereka[2] berkata, “Jika kami mengikuti petunjuk bersama engkau, niscaya kami akan diusir[3] dari negeri kami.” (Allah berfirman), “Bukankah Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam tanah haram (tanah suci) yang aman[4], yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) sebagai rezeki (bagimu) dari sisi Kami? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

58. Dan betapa banyak (penduduk) negeri yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya[5] yang telah Kami binasakan, maka itulah tempat kediaman mereka yang tidak didiami (lagi) setelah mereka, kecuali sebagian kecil[6]. Dan Kamilah yang mewarisinya[7].”

59. [8]Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri, sebelum Dia mengutus seorang rasul di ibukotanya[9] yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka[10]; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan (penduduk) negeri; kecuali penduduknya melakukan kezaliman[11].

Lainnya

Tafsir Al Qashash Ayat 44-55 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 44-46: Termasuk bukti kerasulan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kebenarannya adalah pemberitaan kepadanya terhadap perkara-perkara gaib yang hanya diketahui oleh Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

  وَمَا كُنْتَ بِجَانِبِ الْغَرْبِيِّ إِذْ قَضَيْنَا إِلَى مُوسَى الأمْرَ وَمَا كُنْتَ مِنَ الشَّاهِدِينَ (٤٤) وَلَكِنَّا أَنْشَأْنَا قُرُونًا فَتَطَاوَلَ عَلَيْهِمُ الْعُمُرُ وَمَا كُنْتَ ثَاوِيًا فِي أَهْلِ مَدْيَنَ تَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا وَلَكِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ       (٤٥)وَمَا كُنْتَ بِجَانِبِ الطُّورِ إِذْ نَادَيْنَا وَلَكِنْ رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أَتَاهُمْ مِنْ نَذِيرٍ مِنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ   (٤٦)

Terjemah Surat Al Qashash Ayat 44-46

44. [1]Dan engkau (Muhammad) tidak berada di sebelah barat[2] ketika Kami menyampaikan perintah kepada Musa, dan engkau tidak (pula) termasuk orang-orang yang menyaksikan (kejadian itu)[3],

45. Tetapi Kami telah menciptakan beberapa umat[4], dan telah berlalu atas mereka masa yang panjang[5], dan engkau (Muhammad) tidak tinggal bersama-sama penduduk Madyan[6] dengan membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka, tetapi Kami telah mengutus rasul-rasul[7].

46. Dan engkau (Muhammad) tidak berada di dekat Tur (gunung) ketika Kami menyeru (Musa)[8], tetapi (Kami untus engkau) sebagai rahmat dari Tuhanmu, agar engkau memberi peringatan kepada kaum (Quraisy) yang tidak didatangi oleh pemberi peringatan sebelum engkau agar mereka mendapat pelajaran[9].

Ayat 47-50: Sikap kaum musyrik ketika musibah menimpa mereka, keadaan mereka yang selalu mengingkari bukti, padahal dahulu memintanya, dan penjelasan bahwa Al Qur’an adalah kitab yang paling sempurna.

Lainnya

Tafsir Al Qashash Ayat 29-43 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 29-30: Musa ‘alaihis salam pulang ke Mesir dan menerima wahyu untuk berdakwah kepada Fir’aun.

  فَلَمَّا قَضَى مُوسَى الأجَلَ وَسَارَ بِأَهْلِهِ آنَسَ مِنْ جَانِبِ الطُّورِ نَارًا قَالَ لأهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آنَسْتُ نَارًا لَعَلِّي آتِيكُمْ مِنْهَا بِخَبَرٍ أَوْ جَذْوَةٍ مِنَ النَّارِ لَعَلَّكُمْ تَصْطَلُونَ (٢٩) فَلَمَّا أَتَاهَا نُودِيَ مِنْ شَاطِئِ الْوَادِ الأيْمَنِ فِي الْبُقْعَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ الشَّجَرَةِ أَنْ يَا مُوسَى إِنِّي أَنَا اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ (٣٠

Terjemah Surat Al Qashash Ayat 29-30

29. Maka ketika Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan itu[1] dan dia berangkat dengan keluarganya (menuju Mesir), ia melihat api di lereng gunung[2]. Dia berkata kepada keluarganya, “Tunggulah (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu[3] dari (tempat) api itu atau (membawa) sepercik api, agar kamu dapat menghangatkan badan.”

30. Maka ketika dia (Musa) sampai ke (tempat) api itu, dia diseru dari (arah) pinggir sebelah kanan lembah dari sebatang pohon di sebidang tanah yang diberkahi, “Wahai Musa! Sungguh, Aku adalah Allah, Tuhan seluruh alam[4]!

Ayat 31-35: Allah Subhaanahu wa Ta’aala mengajak berbicara kepada Nabi Musa ‘alaihis salam, penampakkan mukjizatnya dan pemuliaan untuknya dengan mengangkat saudaranya Harun sebagai nabi.

Lainnya

Tafsir Al Qashash Ayat 14-28 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 14-19: Musa ‘alaihis salam diberi ilham dan hikmah sebagai persiapan untuk menjadi rasul.

  وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَى آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (١٤) وَدَخَلَ الْمَدِينَةَ عَلَى حِينِ غَفْلَةٍ مِنْ أَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلانِ هَذَا مِنْ شِيعَتِهِ وَهَذَا مِنْ عَدُوِّهِ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِي مِنْ شِيعَتِهِ عَلَى الَّذِي مِنْ عَدُوِّهِ فَوَكَزَهُ مُوسَى فَقَضَى عَلَيْهِ قَالَ هَذَا مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ عَدُوٌّ مُضِلٌّ مُبِينٌ (١٥) قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (١٦) قَالَ رَبِّ بِمَا أَنْعَمْتَ عَلَيَّ فَلَنْ أَكُونَ ظَهِيرًا لِلْمُجْرِمِينَ (١٧) فَأَصْبَحَ فِي الْمَدِينَةِ خَائِفًا يَتَرَقَّبُ فَإِذَا الَّذِي اسْتَنْصَرَهُ بِالأمْسِ يَسْتَصْرِخُهُ قَالَ لَهُ مُوسَى إِنَّكَ لَغَوِيٌّ مُبِينٌ (١٨) فَلَمَّا أَنْ أَرَادَ أَنْ يَبْطِشَ بِالَّذِي هُوَ عَدُوٌّ لَهُمَا قَالَ يَا مُوسَى أَتُرِيدُ أَنْ تَقْتُلَنِي كَمَا قَتَلْتَ نَفْسًا بِالأمْسِ إِنْ تُرِيدُ إِلا أَنْ تَكُونَ جَبَّارًا فِي الأرْضِ وَمَا تُرِيدُ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْمُصْلِحِينَ (١٩

Terjemah Surat Al Qashash Ayat 14-19

14. Dan setelah dia (Musa) dewasa[1] dan sempurna akalnya[2], Kami anugerahkan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan[3]. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat ihsan[4].

15. Dan dia (Musa) masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah[5], maka dia mendapati di dalam kota itu dua orang laki-laki sedang berkelahi[6]; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan yang seorang (lagi) dari pihak musuhnya (kaum Fir’aun). Orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya[7], untuk (mengalahkan) orang yang dari pihak musuhnya[8], lalu Musa meninjunya[9], dan matilah musuhnya itu. Dia (Musa) berkata, “Ini[10] adalah perbuatan setan[11]. Sungguh, dia (setan) adalah musuh yang jelas menyesatkan[12].”

16. Dia (Musa) berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku.” Maka Allah mengampuninya. Sungguh, Allah, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

17. Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, oleh karena nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku[13], maka aku tidak akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa[14].”

18. Karena itu, dia (Musa) menjadi ketakutan berada di kota itu[15] sambil menunggu (akibat perbuatannya), tiba-tiba orang yang meminta pertolongan kemarin berteriak meminta pertolongan kepadanya[16]. Musa berkata kepadanya[17], “Engkau sungguh, orang yang nyata-nyata sesat[18].”

19. [19]Maka ketika dia (Musa) hendak memukul dengan keras orang yang menjadi musuh mereka berdua, dia berkata, “Wahai Musa! Apakah engkau bermaksud membunuhku, sebagaimana kemarin engkau membunuh seseorang? Engkau hanya bermaksud menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri (ini), dan engkau tidak bermaksud menjadi salah seorang dari orang-orang yang mengadakan perdamaian[20].”

Lainnya

Tafsir Al Qashash Ayat 1-13 (Tafsir Hidayatul Insan)

Surah Al Qashash (Kisah-Kisah)

Surah ke-28. 88 ayat. Makkiyyah

  بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Ayat 1-6: Kemukjizatan Al Qur’an, kisah Nabi Musa ‘alaihis salam dan Fir’aun sebagai bukti kebenaran Al Qur’an, kekejaman Fir’aun dan pertolongan Allah kepada Bani Israil yang tertindas serta akibat orang-orang yang sombong.

  طسم (١) تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْمُبِينِ (٢) نَتْلُوا عَلَيْكَ مِنْ نَبَإِ مُوسَى وَفِرْعَوْنَ بِالْحَقِّ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (٣) إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلا فِي الأرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ طَائِفَةً مِنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَاءَهُمْ وَيَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ إِنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ (٤) وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الأرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ (٥)وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِي الأرْضِ وَنُرِيَ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا مِنْهُمْ مَا كَانُوا يَحْذَرُونَ (٦

Terjemah Surat Al Qashash Ayat 1-6

1. Thaa Siin Miim.

2. Ini ayat-ayat kitab (Al Quran) yang menjelaskan[1].

3. Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir’aun dengan sebenarnya[2] untuk orang-orang yang beriman[3].

4. Sungguh, Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi (Mesir) dan menjadikan penduduknya berpecah belah[4], dia menindas segolongan dari mereka[5], dia menyembelih anak laki-laki mereka[6] dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sungguh, dia (Fir’aun) termasuk orang yang berbuat kerusakan[7].

5. Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin[8] dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)[9],

6. Dan Kami teguhkan kedudukan mereka di bumi[10] dan Kami perlihatkan kepada Fir’aun dan Haman beserta bala tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka[11].

Lainnya

Muslim Blogs - Blog Catalog Blog Directory

Kalender

Mei 2024
M S S R K J S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031