Tafsir An Nur Ayat 55-64 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 55-57: Kekuasaan yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh ketika mereka mengikuti ajaran Islam.

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (٥٥) وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (٥٦) لا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مُعْجِزِينَ فِي الأرْضِ وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ وَلَبِئْسَ الْمَصِيرُ (٥٧

Terjemah Surat An Nur Ayat 55-57

55. [1]Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi[2] sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa[3], dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai (Islam)[4]. Dan Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu[5], maka mereka itulah orang-orang yang fasik[6].

56. [7]Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul (Muhammad), agar kamu[8] diberi rahmat[9].

57. Janganlah engkau mengira bahwa orang-orang yang kafir itu dapat luput dari siksaan Allah di bumi[10]; sedang tempat kembali mereka (di akhirat) adalah neraka. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali[11].

Ayat 58-61: Adab meminta izin, masuk ke rumah, pedoman pergaulan dalam rumah tangga dan syariat mengucapkan salam.

Lainnya

Tafsir An Nur Ayat 41-54 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 41-45: Kekuasaan Allah Subhaanahu wa Ta’aala, fenomena keimanan dan petunjuk di alam semesta dimana semua makhluk melakukan tasbih, serta penjelasan tentang ‘kehidupan’ yang berasal dari satu materi, yaitu air.

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ (٤١) وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ (٤٢) أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالأبْصَارِ (٤٣)يُقَلِّبُ اللَّهُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لأولِي الأبْصَارِ (٤٤)وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى بَطْنِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَى أَرْبَعٍ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٤٥

Terjemah Surat An Nur Ayat 41-45

41. [1]Tidaklah engkau (Muhammad) tahu bahwa kepada Allah-lah bertasbih apa yang ada di langit dan di bumi[2], dan juga burung yang mengembangkan sayapnya. Masing-masing sungguh telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya[3]. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan[4].

42. [5]Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi[6], dan hanya kepada Allah-lah kembali (seluruh makhluk)[7].

43. Tidakkah engkau melihat[8] bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya[9], dan Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang Dia kehendaki[10] dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan[11].

44. Allah mempergantikan malam dan siang[12]. Sungguh pada yang demikian itu, pasti terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan (yang tajam)[13].

45. Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air[14], maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya[15] dan sebagian berjalan dengan dua kaki[16], sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki[17]. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu[18].

Lainnya

Tafsir An Nur Ayat 32-40 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 32-34: Anjuran menikah, peringatan terhadap zina dan perkara keji.

وَأَنْكِحُوا الأيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ (٣٢) وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِينَ لا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّى يُغْنِيَهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَالَّذِينَ يَبْتَغُونَ الْكِتَابَ مِمَّا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوهُمْ إِنْ عَلِمْتُمْ فِيهِمْ خَيْرًا وَآتُوهُمْ مِنْ مَالِ اللَّهِ الَّذِي آتَاكُمْ وَلا تُكْرِهُوا فَتَيَاتِكُمْ عَلَى الْبِغَاءِ إِنْ أَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِتَبْتَغُوا عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَنْ يُكْرِهُّنَّ فَإِنَّ اللَّهَ مِنْ بَعْدِ إِكْرَاهِهِنَّ غَفُورٌ رَحِيمٌ (٣٣) وَلَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ آيَاتٍ مُبَيِّنَاتٍ وَمَثَلا مِنَ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ           (٣٤)

Terjemah Surat An Nur Ayat 32-34

32. Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang[1] di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah)[2] dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya[3]. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui[4].

33. [5]Dan orang-orang yang tidak mampu menikah[6] hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya[7]. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka[8], jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu[9]. [10]Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi[11]. [12]Barang siapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa[13].

34. [14]Dan sungguh, Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penjelasan[15], dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu[16] dan sebagai nasehat[17] bagi orang-orang yang bertakwa[18].

Ayat 35-38: Allah Subhaanahu wa Ta’aala sebagai sumber cahaya di langit dan bumi serta pujian Allah Subhaanahu wa Ta’aala kepada orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid-Nya.

Lainnya

Tafsir An Nur Ayat 23-31 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 23-26: Perintah agar tidak bersumpah untuk meninggalkan perbuatan yang baik, bersihnya wanita salihah, dan bahwa balasan disesuaikan dengan ukuran amalan.

إِنَّ الَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلاتِ الْمُؤْمِنَاتِ لُعِنُوا فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ (٢٣) يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (٢٤) يَوْمَئِذٍ يُوَفِّيهِمُ اللَّهُ دِينَهُمُ الْحَقَّ وَيَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ الْمُبِينُ (٢٥) الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ (٢٦

Terjemah Surat An Nur Ayat 23-26

23. [1]Sungguh, orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan baik-baik, yang lengah[2] lagi beriman (dengan tuduhan berzina), mereka dilaknat di dunia dan di akhirat[3], dan mereka akan mendapat azab yang besar[4],

24. Pada hari[5], (ketika) lidah, tangan dan kaki[6] mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

25. Pada hari itu, Allah menyempurnakan balasan yang sebenarnya bagi mereka[7], dan mereka tahu bahwa Allah Mahabenar[8] lagi Maha Menjelaskan.

26. Perempuan-perempuan yang keji[9] untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik[10], dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu[11] bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan[12] dan rezeki yang mulia (surga)[13].

Lainnya

Tafsir An Nur Ayat 11-22 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 11-18: Tuduhan dusta kepada Aisyah Ummul mukminin radhiyallahu ‘anha, sikap sebagian kaum muslimin, penjelasan tentang buruknya qadzaf dan menyebarkan berita dusta.

إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالإفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ لا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الإثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ (١١) لَوْلا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنْفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَذَا إِفْكٌ مُبِينٌ (١٢) لَوْلا جَاءُوا عَلَيْهِ بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَإِذْ لَمْ يَأْتُوا بِالشُّهَدَاءِ فَأُولَئِكَ عِنْدَ اللَّهِ هُمُ الْكَاذِبُونَ (١٣) وَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ لَمَسَّكُمْ فِي مَا أَفَضْتُمْ فِيهِ عَذَابٌ عَظِيمٌ (١٤) إِذْ تَلَقَّوْنَهُ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُمْ مَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ (١٥) وَلَوْلا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ قُلْتُمْ مَا يَكُونُ لَنَا أَنْ نَتَكَلَّمَ بِهَذَا سُبْحَانَكَ هَذَا بُهْتَانٌ عَظِيمٌ (١٦) يَعِظُكُمُ اللَّهُ أَنْ تَعُودُوا لِمِثْلِهِ أَبَدًا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (١٧) وَيُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الآيَاتِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (١٨

Terjemah Surat An Nur Ayat 11-18

11. [1]Sesungguhnya orang yang membawa berita bohong itu[2] adalah dari golongan kamu juga[3]. Janganlah kamu mengira berita itu buruk bagi kamu bahkan itu baik bagi kamu[4]. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya[5]. Dan barang siapa di antara mereka yang mengambil bagian terbesar (dari dosa yang diperbuatnya)[6], dia mendapat azab yang besar (pula).

12. [7]Mengapa orang-orang mukmin dan mukminat tidak berbaik sangka[8] terhadap diri mereka sendiri[9] ketika kamu mendengar berita bohong itu dan berkata[10], “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.”

13. Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak datang membawa empat orang saksi[11]? Oleh karena mereka tidak membawa saksi-saksi, maka mereka itu dalam pandangan Allah orang-orang yang berdusta[12].

14. Dan seandainya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar[13], disebabkan oleh pembicaraan kamu tentang hal itu (berita bohong itu).

15. (Ingatlah) ketika kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun[14], dan kamu menganggapnya remeh[15], padahal dalam pandangan Allah itu soal besar.

Lainnya

Tafsir An Nur Ayat 1-10 (Tafsir Hidayatul Insan)

Surah An Nuur (Cahaya)

Surah ke-24. 64 ayat. Madaniyyah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Ayat 1-5: Penjelasan bahwa yang menetapkan syariat adalah Allah Subhaanahu wa Ta’aala, penjelasan hukum-hukum zina, qadzaf (menuduh) dan hukumannya.

سُورَةٌ أَنْزَلْنَاهَا وَفَرَضْنَاهَا وَأَنْزَلْنَا فِيهَا آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ   (١) الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ وَلا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (٢) الزَّانِي لا يَنْكِحُ إلا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لا يَنْكِحُهَا إِلا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ (٣) وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلا تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (٤) إِلا الَّذِينَ تَابُوا مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ وَأَصْلَحُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (٥

Terjemah Surat An Nur Ayat 1-5

1. (Inilah) suatu surah yang Kami turunkan[1] dan Kami wajibkan[2] (menjalankan hukum-hukumnya), dan Kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas[3], agar kamu ingat[4].

2. [5]Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah[6] masing-masing dari keduanya seratus kali[7], dan janganlah rasa belas kasihan[8] kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.

3. [9]Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina perempuan, atau dengan perempuan musyrik; dan pezina perempuan tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki atau dengan laki-laki musyrik[10]; dan yang demikian itu[11] diharamkan bagi orang-orang mukmin[12].

4. [13]Dan orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan yang baik[14] (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi[15], maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali[16], dan janganlah kamu terima kesaksian mereka untuk selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik[17].

5. Kecuali mereka yang bertobat setelah itu[18] dan memperbaiki (amalnya)[19], maka sungguh, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Lainnya

Muslim Blogs - Blog Catalog Blog Directory

Kalender

Mei 2024
M S S R K J S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031