Tafsir An Naml Ayat 82-93 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 82-88: Di antara tanda hari Kiamat keluarnya daabbah dan huru-hara pada saat datangnya hari kiamat itu.

  حَتَّى إِذَا جَاءُوا قَالَ أَكَذَّبْتُمْ بِآيَاتِي وَلَمْ تُحِيطُوا بِهَا عِلْمًا أَمَّاذَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (٨٤) وَوَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ بِمَا ظَلَمُوا فَهُمْ لا يَنْطِقُونَ  (٨٥) أَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا اللَّيْلَ لِيَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (٨٦) وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الأرْضِ إِلا مَنْ شَاءَ اللَّهُ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ (٨٧) وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ       (٨٨)

Terjemah Surat An Naml Ayat 82-88

82. Dan apabila perkataan (ketentuan masa kehancuran alam) telah berlaku atas mereka, Kami keluarkan binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka[1], bahwa manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami[2].

83. [3]Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami mengumpulkan dari setiap umat segolongan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami[4], lalu mereka dibagi-bagi (dalam kelompok-kelompok).

84. Hingga apabila mereka datang[5], Dia (Allah) berfirman, “Mengapa kamu mendustakan ayat-ayat-Ku, padahal kamu tidak mempunyai pengetahuan tentang itu[6], atau apakah yang telah kamu kerjakan[7]?”

85. Dan berlakulah perkataan (janji azab) atas mereka karena kezaliman mereka[8], maka mereka tidak dapat berkata[9].

86. Apakah mereka tidak memperhatikan[10], bahwa Kami telah menjadikan malam agar mereka beristirahat padanya dan (menjadikan) siang yang menerangi? Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda[11] (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman[12].

87. [13]Dan (ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup[14], maka terkejutlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi[15], kecuali siapa yang dikehendaki Allah[16]. Dan semua mereka[17] datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri[18].

88. [19]Dan engkau akan meihat gunung-gunung[20], yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan seperti awan berjalan[21]. (Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh, Dia Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

Lainnya

Tafsir An Naml Ayat 67-81 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 67-75: Keingkaran orang-orang kafir terhadap hari kebangkitan padahal banyak bukti-buktinya, dan penjelasan bahwa yang gaib hanya diketahui oleh Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

  وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَئِذَا كُنَّا تُرَابًا وَآبَاؤُنَا أَئِنَّا لَمُخْرَجُونَ (٦٧)لَقَدْ وُعِدْنَا هَذَا نَحْنُ وَآبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ إِنْ هَذَا إِلا أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ (٦٨)قُلْ سِيرُوا فِي الأرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ (٦٩)وَلا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلا تَكُنْ فِي ضَيْقٍ مِمَّا يَمْكُرُونَ (٧٠) وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (٧١) قُلْ عَسَى أَنْ يَكُونَ رَدِفَ لَكُمْ بَعْضُ الَّذِي تَسْتَعْجِلُونَ (٧٢) وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَشْكُرُونَ (٧٣) وَإِنَّ رَبَّكَ لَيَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ (٧٤) وَمَا مِنْ غَائِبَةٍ فِي السَّمَاءِ وَالأرْضِ إِلا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (٧٥

Terjemah Surat An Naml Ayat 67-75

67. Dan orang-orang yang kafir berkata[1], “Setelah kita menjadi tanah dan (begitu pula) nenek moyang kita, apa benar kita akan dikeluarkan (dari kubur)[2]?

68. Sejak dahulu kami telah diberi ancaman dengan ini (hari kebangkitan); kami dan nenek moyang kami[3]. Sebenarnya ini hanyalah dongeng orang terdahulu.”

69. [4]Katakanlah (Muhammad), “Berjalanlah kamu di bumi, lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa[5].

70. [6]Dan janganlah engkau bersedih hati terhadap mereka, dan janganlah (dadamu) merasa sempit terhadap upaya tipu daya mereka.”

71. Dan mereka[7] (orang kafir) berkata, “Kapankah datangnya janji (azab itu), jika kamu orang yang benar[8].”

72. Katakanlah (Muhammad), “Boleh jadi sebagian dari (azab) yang kamu minta disegerakan itu telah hampir sampai kepadamu[9].”

73. [10]Dan sungguh, Tuhanmu benar-benar memiliki karunia (yang diberikan-Nya) kepada manusia[11], tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya).

74. Dan sungguh, Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada mereka dan apa yang mereka nyatakan[12].

75. Dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di langit dan di bumi, melainkan (tercatat) dalam kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh)[13].

Lainnya

Tafsir An Naml Ayat 56-66 (Tafsir Hidayatul Insan)

Juz 20

Ayat 56-58: Kisah Nabi Luth ‘alaihis salam dengan kaumnya.

  فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوا آلَ لُوطٍ مِنْ قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ (٥٦) فَأَنْجَيْنَاهُ وَأَهْلَهُ إِلا امْرَأَتَهُ قَدَّرْنَاهَا مِنَ الْغَابِرِينَ (٥٧) وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَسَاءَ مَطَرُ الْمُنْذَرِينَ           (٥٨)

Terjemah Surat An Naml Ayat 56-58

56. Jawaban kaumnya tidak lain hanya dengan mengatakan, “Usirlah Luth dan keluarganya dari negerimu; [1]sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (menganggap dirinya) suci[2].”

57. [3]Maka Kami selamatkan dia dan keluarganya, kecuali istrinya. Kami telah menentukan dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).

58. Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu dari tanah yang keras), maka sangat buruklah hujan yang ditimpakan pada orang-orang yang diberi peringatan itu (tetapi tidak mengindahkan)[4].

Ayat 59-66: Perintah Allah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memuji Allah, kewajiban beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala saja, pentingnya memulai perkara dengan memuji Allah dan salam kepada para rasul-Nya, dan bukti-bukti keesaan Allah Subhaanahu wa Ta’aala di alam semesta.

Lainnya

Tafsir An Naml Ayat 45-55 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 45-53: Kisah Nabi Saleh ‘alaihis salam dengan kaumnya dan bagaimana kaumnya merencanakan untuk membunuh Beliau, serta pembinasaan mereka.

  وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ فَإِذَا هُمْ فَرِيقَانِ يَخْتَصِمُونَ (٤٥) قَالَ يَا قَوْمِ لِمَ تَسْتَعْجِلُونَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ لَوْلا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (٤٦) قَالُوا اطَّيَّرْنَا بِكَ وَبِمَنْ مَعَكَ قَالَ طَائِرُكُمْ عِنْدَ اللَّهِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ تُفْتَنُونَ (٤٧)وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ يُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ وَلا يُصْلِحُونَ    (٤٨) قَالُوا تَقَاسَمُوا بِاللَّهِ لَنُبَيِّتَنَّهُ وَأَهْلَهُ ثُمَّ لَنَقُولَنَّ لِوَلِيِّهِ مَا شَهِدْنَا مَهْلِكَ أَهْلِهِ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ (٤٩) وَمَكَرُوا مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ (٥٠) فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ مَكْرِهِمْ أَنَّا دَمَّرْنَاهُمْ وَقَوْمَهُمْ أَجْمَعِينَ (٥١) فَتِلْكَ بُيُوتُهُمْ خَاوِيَةً بِمَا ظَلَمُوا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ (٥٢) وَأَنْجَيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (٥٣

Terjemah Surat An Naml Ayat 45-53

45. Dan sungguh, Kami telah mengutus kepada (kaum) Tsamud saudara mereka[1] yaitu Saleh (yang menyeru), “Sembahlah Allah!” Tetapi tiba-tiba mereka (menjadi) dua golongan yang bermusuhan[2].

46. Dia (Saleh) berkata[3], “Wahai kaumku! Mengapa kamu meminta disegerakan keburukan (azab)[4] sebelum (kamu minta) kebaikan? Mengapa kamu tidak memohon ampunan kepada Allah[5], agar kamu mendapat rahmat[6]?”

47. Mereka menjawab, “Kami mendapat nasib yang malang disebabkan oleh kamu dan orang-orang yang bersamamu[7].” Dia (Saleh) berkata, “Nasibmu ada pada Allah (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu adalah kaum yang sedang diuji[8].”

48. Dan di kota itu[9] ada sembilan orang laki-laki yang berbuat kerusakan di bumi[10], mereka tidak melakukan perbaikan[11].

49. Mereka berkata[12], “Bersumpahlah kamu dengan (nama) Allah, bahwa kita pasti akan menyerang dia bersama keluarganya pada malam hari, kemudian kita akan mengatakan kepada ahli warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kebinasaan keluarganya itu[13], dan sungguh, kita orang yang benar.”

50. Dan mereka membuat tipu daya, dan kami pun menyusun tipu daya[14], sedang mereka tidak menyadari[15].

Lainnya

Tafsir An Naml Ayat 29-44 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 29-35: Isyarat terhadap pentingnya musyawarah.

  قَالَتْ يَا أَيُّهَا الْمَلأ إِنِّي أُلْقِيَ إِلَيَّ كِتَابٌ كَرِيمٌ (٢٩) إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (٣٠) أَلا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ (٣١) قَالَتْ يَا أَيُّهَا الْمَلأ أَفْتُونِي فِي أَمْرِي مَا كُنْتُ قَاطِعَةً أَمْرًا حَتَّى تَشْهَدُونِ (٣٢) قَالُوا نَحْنُ أُولُو قُوَّةٍ وَأُولُو بَأْسٍ شَدِيدٍ وَالأمْرُ إِلَيْكِ فَانْظُرِي مَاذَا تَأْمُرِينَ (٣٣) قَالَتْ إِنَّ الْمُلُوكَ إِذَا دَخَلُوا قَرْيَةً أَفْسَدُوهَا وَجَعَلُوا أَعِزَّةَ أَهْلِهَا أَذِلَّةً وَكَذَلِكَ يَفْعَلُونَ (٣٤) وَإِنِّي مُرْسِلَةٌ إِلَيْهِمْ بِهَدِيَّةٍ فَنَاظِرَةٌ بِمَ يَرْجِعُ الْمُرْسَلُونَ (٣٥

Terjemah Surat An Naml Ayat 29-35

29. [1]Dia (Balqis) berkata, “Wahai para pembesar! Sesungguhnya telah disampaikan kepadaku sebuah surat yang mulia[2].”

30. Sesungguhnya (surat) itu dari SuIaiman yang isinya, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang[3],

31. Janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri[4].”

32. Dia (Balqis) berkata, “Wahai para pembesar! Berilah aku pertimbangan dalam perkaraku (ini)[5]. Aku tidak pernah memutuskan suatu perkara[6] sebelum kamu hadir dalam majelis(ku).”

33. Mereka menjawab, “Kita memiliki kekuatan dan keberanian yang luar biasa (untuk berperang)[7], tetapi keputusan berada di tanganmu[8]; maka pertimbangkanlah apa yang akan engkau perintahkan[9].”

34. Dia (Balqis) berkata[10], “Sesungguhnya raja-raja apabila menaklukkan suatu negeri, mereka tentu membinasakannya[11], dan menjadikan penduduknya yang mulia[12] jadi hina; dan demikian yang akan mereka perbuat[13].

35. Dan sungguh, aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh para utusan itu[14].”

Lainnya

Tafsir An Naml Ayat 15-28 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 15-19: Kisah Nabi Dawud ‘alaihis salam dan Nabi Sulaiman ‘alaihis salam, nikmat Allah kepada keduanya dengan ilmu yang merupakan jalan penambah keimanan.

  وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُدَ وَسُلَيْمَانَ عِلْمًا وَقَالا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي فَضَّلَنَا عَلَى كَثِيرٍ مِنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ (١٥) وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ وَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا مَنْطِقَ الطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْفَضْلُ الْمُبِينُ (١٦) وَحُشِرَ لِسُلَيْمَانَ جُنُودُهُ مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ (١٧) حَتَّى إِذَا أَتَوْا عَلَى وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ (١٨) فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ (١٩

Terjemah Surat An Naml Ayat 15-19

15. Dan sungguh, Kami telah memberikan ilmu[1] kepada Dawud dan Sulaiman; dan keduanya berkata[2], “Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari banyak hamba-hamba-Nya yang beriman.”

16. Dan Sulaiman telah mewarisi Dawud[3], dan dia (Sulaiman) berkata[4], “Wahai manusia! Kami telah diajari bahasa burung[5] dan kami diberi segala sesuatu[6]. Sungguh, (semua) ini[7] benar-benar karunia yang nyata.”

17. Dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia dan burung[8] lalu mereka berbaris dengan tertib[9].

18. Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut[10], “Wahai semut-semut! masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.”

19. Maka dia (Sulaiman) tertawa senyum karena (mendengar) perkataan semut itu[11]. Dan dia berdoa[12], “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham[13] untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku[14] dan agar aku mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai[15]; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh[16].”

Lainnya

Tafsir An Naml Ayat 1-14 (Tafsir Hidayatul Insan)

Surah An Naml (Semut)

Surah ke-27. 93 ayat. Makkiyyah

  بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Ayat 1-6: Isyarat terhadap keagungan Al Qur’an, Al Qur’an adalah pedoman hidup dan berita gembira bagi orang-orang mukmin, dan azab yang akan menimpa orang-orang yang mendustakannya.

  طس تِلْكَ آيَاتُ الْقُرْآنِ وَكِتَابٍ مُبِينٍ (١) هُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ (٢) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (٣) إِنَّ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ زَيَّنَّا لَهُمْ أَعْمَالَهُمْ فَهُمْ يَعْمَهُونَ (٤) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَهُمْ سُوءُ الْعَذَابِ وَهُمْ فِي الآخِرَةِ هُمُ الأخْسَرُونَ (٥) وَإِنَّكَ لَتُلَقَّى الْقُرْآنَ مِنْ لَدُنْ حَكِيمٍ عَلِيمٍ       (٦)

Terjemah Surat An Naml Ayat 1-6

1. [1]Thaa Siin. Inilah ayat-ayat Al Quran, dan kitab yang jelas[2],

2. petunjuk[3] dan berita gembira bagi orang-orang yang beriman[4],

3. [5](yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat[6] dan menunaikan zakat[7], dan mereka meyakini adanya akhirat[8].

4. Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat[9], Kami jadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan mereka (yang buruk), sehingga mereka bergelimang dalam kesesatan[10].

5. Mereka itulah orang-orang yang akan mendapat siksaan buruk (di dunia)[11] dan mereka di akhirat adalah orang-orang yang paling rugi[12].

6. Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar telah diberi Al Qur’an dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana[13] lagi Maha Mengetahui[14].

Lainnya

Muslim Blogs - Blog Catalog Blog Directory

Kalender

Mei 2024
M S S R K J S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031