Tafsir Al Isra Ayat 99-111 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 99-104: Berbagai mukjizat dan hal yang luar biasa serta bukri-bukti tidaklah membuahkan iman di hati orang-orang yang ingkar, dan beberapa kisah pengalaman Nabi Musa ‘alaihis salam sebagai penghibur Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ وَجَعَلَ لَهُمْ أَجَلا لا رَيْبَ فِيهِ فَأَبَى الظَّالِمُونَ إِلا كُفُورًا (٩٩) قُلْ لَوْ أَنْتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَائِنَ رَحْمَةِ رَبِّي إِذًا لأمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الإنْفَاقِ وَكَانَ الإنْسَانُ قَتُورًا (١٠٠) وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى تِسْعَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ فَاسْأَلْ بَنِي إِسْرَائِيلَ إِذْ جَاءَهُمْ فَقَالَ لَهُ فِرْعَوْنُ إِنِّي لأظُنُّكَ يَا مُوسَى مَسْحُورًا (١٠١) قَالَ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا أَنْزَلَ هَؤُلاءِ إِلا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ بَصَائِرَ وَإِنِّي لأظُنُّكَ يَا فِرْعَوْنُ مَثْبُورًا (١٠٢) فَأَرَادَ أَنْ يَسْتَفِزَّهُمْ مِنَ الأرْضِ فَأَغْرَقْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ جَمِيعًا (١٠٣) وَقُلْنَا مِنْ بَعْدِهِ لِبَنِي إِسْرَائِيلَ اسْكُنُوا الأرْضَ فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الآخِرَةِ جِئْنَا بِكُمْ لَفِيفًا (١٠٤

Terjemah Surat Al Isra Ayat 99-104

99. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi[1] adalah Mahakuasa (pula) menciptakan yang serupa dengan mereka, dan Dia telah menetapkan waktu tertentu[2] bagi mereka, yang tidak diragukan lagi? Maka orang zalim itu tidak menolaknya kecuali dengan kekafiran.

100. Katakanlah (Muhammad), “Sekiranya kamu menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku[3], niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya[4].” Dan manusia itu memang sangat kikir.

101. [5]Dan sungguh, Kami telah memberikan kepada Musa sembilan mukjizat yang nyata[6], [7]maka tanyakanlah kepada Bani Israil, ketika Musa datang kepada mereka lalu Fir’aun berkata kepadanya, “Wahai Musa! Sesungguhnya aku benar-benar menduga engkau terkena sihir.”

102. Dia (Musa) menjawab, “Sungguh, engkau telah mengetahui, bahwa tidak ada yang menurunkan (mukjizat-mukjizat) itu kecuali Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata[8]; dan sungguh, aku benar-benar menduga engkau akan binasa[9], wahai Fir’aun.”

Lainnya

Tafsir Al Isra Ayat 83-98 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 83-87: Keadaan manusia ketika mendapatkan kenikmatan dan musibah, dan penjelasan bahwa ruh dan wahyu urusan Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

وَإِذَا أَنْعَمْنَا عَلَى الإنْسَانِ أَعْرَضَ وَنَأَى بِجَانِبِهِ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَئُوسًا (٨٣) قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَى سَبِيلا (٨٤) وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلا قَلِيلا (٨٥) وَلَئِنْ شِئْنَا لَنَذْهَبَنَّ بِالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ ثُمَّ لا تَجِدُ لَكَ بِهِ عَلَيْنَا وَكِيلا (٨٦) إِلا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ إِنَّ فَضْلَهُ كَانَ عَلَيْكَ كَبِيرًا (٨٧

Tafsir Surat Al Isra Ayat 83-87

83. Dan apabila Kami beri kesenangan kepada manusia, niscaya dia berpaling dan mejauhkan diri dengan sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan, niscaya dia berputus asa[1].

84. [2]Katakanlah (Muhammad), “Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing[3].” Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya[4].

85. [5]Dan mereka[6] bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh[7]. Katakanlah, “Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit[8].”

86. [9]Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad)[10], dan engkau tidak akan mendapatkan seorang pembela pun terhadap Kami,

87. Kecuali karena rahmat dari Tuhanmu[11]. Sungguh, karunia-Nya atasmu (Muhammad) sangat besar[12].

Lainnya

Tafsir Al Isra Ayat 70-82 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 70-77: Menerangkan bahwa setiap manusia akan dihisab dan diminta pertanggungjawaban terhadap amalnya pada hari Kiamat, dan peneguhan Allah Subhaanahu wa Ta’aala kepada Rasul-Nya agar tidak terpengaruh tipu daya orang-orang kafir.

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا (٧٠) يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ فَمَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَأُولَئِكَ يَقْرَءُونَ كِتَابَهُمْ وَلا يُظْلَمُونَ فَتِيلا (٧١) وَمَنْ كَانَ فِي هَذِهِ أَعْمَى فَهُوَ فِي الآخِرَةِ أَعْمَى وَأَضَلُّ سَبِيلا (٧٢) وَإِنْ كَادُوا لَيَفْتِنُونَكَ عَنِ الَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ لِتَفْتَرِيَ عَلَيْنَا غَيْرَهُ وَإِذًا لاتَّخَذُوكَ خَلِيلا (٧٣) وَلَوْلا أَنْ ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدْتَ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيلا (٧٤) إِذًا لأذَقْنَاكَ ضِعْفَ الْحَيَاةِ وَضِعْفَ الْمَمَاتِ ثُمَّ لا تَجِدُ لَكَ عَلَيْنَا نَصِيرًا (٧٥) وَإِنْ كَادُوا لَيَسْتَفِزُّونَكَ مِنَ الأرْضِ لِيُخْرِجُوكَ مِنْهَا وَإِذًا لا يَلْبَثُونَ خِلافَكَ إِلا قَلِيلا (٧٦) سُنَّةَ مَنْ قَدْ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنْ رُسُلِنَا وَلا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحْوِيلا (٧٧

Terjemah Surat Al Isra Ayat 70-77

70. Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam[1], dan Kami angkut mereka di darat[2] dan di laut[3], dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka[4] di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna[5].

71. (Ingatlah), pada hari[6] (ketika) Kami panggil setiap umat dengan pemimpinnya[7]; dan barang siapa diberikan catatan amalnya di tangan kanannya[8] mereka akan membaca catatannya (dengan baik)[9], dan mereka tidak akan dirugikan sedikit pun[10].

72. Dan barang siapa buta (hatinya) di dunia ini[11], maka di akhirat dia akan buta[12] dan tersesat jauh dari jalan (yang benar).

73. [13]Dan mereka hampir memalingkan engkau (Muhammad) dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar engkau mengada-ada yang lain terhadap kami[14]; dan jika demikian[15] tentu mereka menjadikan engkau sahabat yang setia[16].

74. Dan sekiranya Kami tidak memperteguh(hati)mu[17], niscaya engkau hampir saja condong sedikit kepada mereka[18],

Lainnya

Tafsir Al Isra Ayat 57-69 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 57-58: Sempurnanya ibadah dengan adanya sikap khauf (takut) dan raja’ (berharap), dan bahwa kehancuran itu disebabkan dosa dan maksiat.

أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا (٥٧) وَإِنْ مِنْ قَرْيَةٍ إِلا نَحْنُ مُهْلِكُوهَا قَبْلَ يَوْمِ الْقِيَامَةِ أَوْ مُعَذِّبُوهَا عَذَابًا شَدِيدًا كَانَ ذَلِكَ فِي الْكِتَابِ مَسْطُورًا (٥٨

Terjemah Surat Al Isra Ayat 57-58

57. Orang-orang yang mereka seru itu[1], mereka sendiri mencari jalan[2] kepada Tuhan siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah). Mereka mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya[3]. Sungguh, azab Tuhanmu itu sesuatu yang (harus) ditakuti[4].”

58. Dan tidak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat[5] atau Kami siksa (penduduknya) dengan siksa yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh)[6].

Ayat 59-60: Di antara karunia Allah Subhaanahu wa Ta’aala kepada kaum Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu ditundanya azab dari mereka sampai selesai risalah Beliau.

Lainnya

Tafsir Al Isra Ayat 40-56 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 40-44: Bantahan terhadap orang-orang musyrik yang menyangka bahwa di samping Allah Subhaanahu wa Ta’aala ada tuhan-tuan lagi yang lain, dan tunduknya semua makhluk kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

أَفَأَصْفَاكُمْ رَبُّكُمْ بِالْبَنِينَ وَاتَّخَذَ مِنَ الْمَلائِكَةِ إِنَاثًا إِنَّكُمْ لَتَقُولُونَ قَوْلا عَظِيمًا (٤٠) وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَذَا الْقُرْآنِ لِيَذَّكَّرُوا وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلا نُفُورًا (٤١) قُلْ لَوْ كَانَ مَعَهُ آلِهَةٌ كَمَا يَقُولُونَ إِذًا لابْتَغَوْا إِلَى ذِي الْعَرْشِ سَبِيلا (٤٢) سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يَقُولُونَ عُلُوًّا كَبِيرًا (٤٣) تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا (٤٤

Terjemah Surat Al Isra Ayat 40-44

40. Maka apakah pantas Tuhan memilihkan anak laki-laki untukmu dan Dia mengambil anak perempuan dari malaikat[1]? Sungguh, kamu benar-benar mengucapkan kata yang besar (dosanya)[2].

41. Dan sungguh, dalam Al Quran ini telah Kami (jelaskan) berulang-ulang (peringatan[3]), agar mereka selalu ingat. Tetapi (peringatan) itu hanya menambah mereka lari (dari kebenaran).

42. Katakanlah (Muhammad), “Jika ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai ‘Arsy[4].”

43. Mahasuci dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka katakan, dengan ketinggian yang sebesar-besarnya[5].

44. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun[6] melainkan bertasbih dengan memuji-Nya[7], tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka[8]. Sungguh, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun[9].

Lainnya

Tafsir Al Isra Ayat 26-39 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 26-30: Beberapa etika dalam pergaulan, pentingnya berinfak, dan peringatan terhadap sikap boros.

وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا (٢٦)إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا     (٢٧) وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاءَ رَحْمَةٍ مِنْ رَبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُلْ لَهُمْ قَوْلا مَيْسُورًا (٢٨) وَلا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا (٢٩) إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا   (٣٠)

Terjemah Surat Al Isra Ayat 26-30

26. Dan berikanlah haknya[1] kepada kerabat dekat[2], juga kepada orang miskin[3] dan orang yang dalam perjalanan[4]; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros[5].

27. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan[6] dan setan itu sangat kufur kepada Tuhannya[7].

28. Dan jika engkau berpaling dari mereka[8] untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang engkau harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang lemah lembut[9].

29. Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu[10] dan jangan (pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah)[11] nanti kamu menjadi tercela[12] dan menyesal[13].

30. Sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat hamba-hamba-Nya[14].

Lainnya

Tafsir Al Isra Ayat 12-25 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 12-17: Di antara nikmat Allah Subhaanahu wa Ta’aala kepada hamba-hamba-Nya, setiap manusia akan ditanya tentang amalnya, setiap manusia memikul dosanya sendiri, dan pembinasaan Allah kepada negeri-negeri yang zalim.

وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ آيَتَيْنِ فَمَحَوْنَا آيَةَ اللَّيْلِ وَجَعَلْنَا آيَةَ النَّهَارِ مُبْصِرَةً لِتَبْتَغُوا فَضْلا مِنْ رَبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ وَكُلَّ شَيْءٍ فَصَّلْنَاهُ تَفْصِيلا (١٢) وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا (١٣) اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا (١٤) مَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا وَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولا (١٥) وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا (١٦)وَكَمْ أَهْلَكْنَا مِنَ الْقُرُونِ مِنْ بَعْدِ نُوحٍ وَكَفَى بِرَبِّكَ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا (١٧

Terjemah Surat Al Isra Ayat 12-17

12. Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kekuasaan Kami[1]), kemudian Kami hapuskan tanda malam[2] dan Kami jadikan tanda siang itu terang benderang, agar kamu (dapat) mencari karunia dari Tuhanmu, dan agar kamu mengetahui[3] bilangan tahun dan perhitungan (waktu)[4]. Dan segala sesuatu[5] telah Kami terangkan dengan jelas[6].

13. Dan setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di lehernya[7]. Dan pada hari kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab[8] dalam keadaan terbuka.

14. “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghisab atas dirimu[9].”

15. Barang siapa berbuat sesuai dengan petunjuk (Allah), maka sesungguhnya itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa tersesat maka sesungguhnya (kerugian) itu bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, tetapi Kami tidak akan menyiksa sebelum Kami mengutus seorang rasul[10].

16. Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Kami akan perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu[11] (agar menaati Allah), tetapi apabila mereka melakukan kedurhakaan di dalam (negeri) itu, maka sepantasnya berlakulah terhadapnya perkataan (hukuman kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.

Lainnya

Previous Older Entries

Muslim Blogs - Blog Catalog Blog Directory

Kalender

Mei 2024
M S S R K J S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031