Tafsir An Nahl Ayat 111-128 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 111-113: Di antara hal yang akan disaksikan pada hari Kiamat, dan bagaimana setiap orang pada hari Kiamat berusaha membela dirinya serta penjelasan terhadap nikmat keamanan dan kelapangan rezeki.

  يَوْمَ تَأْتِي كُلُّ نَفْسٍ تُجَادِلُ عَنْ نَفْسِهَا وَتُوَفَّى كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ (١١١) وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ (١١٢) وَلَقَدْ جَاءَهُمْ رَسُولٌ مِنْهُمْ فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَهُمُ الْعَذَابُ وَهُمْ ظَالِمُونَ (١١٣

Tafsir Surat An Nahl Ayat 111-113

111. (Ingatlah) pada hari (ketika) setiap orang datang untuk membela dirinya sendiri[1] dan bagi setiap orang diberi (balasan) penuh sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya[2], dan mereka tidak dizalimi (dirugikan)[3].

112. Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri[4] yang dahulunya aman[5] lagi tenteram[6], rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah[7], karena itu Allah menimpakan kepada mereka pakaian[8] kelaparan[9] dan ketakutan[10], disebabkan apa yang mereka perbuat[11].

113. Dan sungguh, telah datang kepada mereka seorang rasul dari (kalangan) mereka sendiri[12], tetapi mereka mendustakannya, karena itu mereka ditimpa azab[13] dan mereka adalah orang yang zalim.

Lainnya

Tafsir An Nahl Ayat 97-110 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 97-102: Dorongan untuk beramal saleh, keutamaan membaca Al Qur’an dan mentadabburi maknanya, waspada terhadap was-was setan dan penjelasan hikmah dari diturunkannya Al Qur’an.

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (٩٧) فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ (٩٨) إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (٩٩) إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ (١٠٠) وَإِذَا بَدَّلْنَا آيَةً مَكَانَ آيَةٍ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُنَزِّلُ قَالُوا إِنَّمَا أَنْتَ مُفْتَرٍ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لا يَعْلَمُونَ  (١٠١) قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ (١٠٢

Terjemah Surat An Nahl Ayat 97-102

97. Barang siapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[1] dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan[2].

98. Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al Quran[3], mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk[4].

99. Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya[5].

100. Pengaruhnya hanyalah terhadap orang yang menjadikannya pemimpin[6] dan terhadap orang yang mempersekutukannya dengan Allah.

101. [7]Dan apabila Kami mengganti suatu ayat dengan ayat yang lain[8], padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata, “Sesungguhnya engkau (Muhammad) hanya mengada-ada saja.” Sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui[9].

Lainnya

Tafsir An Nahl Ayat 84-96 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 84-89: Setiap nabi akan menjadi saksi atas umatnya pada hari Kiamat dan tidak adanya uzur bagi orang-orang kafir.

وَيَوْمَ نَبْعَثُ مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا ثُمَّ لا يُؤْذَنُ لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَلا هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ (٨٤) وَإِذَا رَأَى الَّذِينَ ظَلَمُوا الْعَذَابَ فَلا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ وَلا هُمْ يُنْظَرُونَ (٨٥) وَإِذَا رَأَى الَّذِينَ أَشْرَكُوا شُرَكَاءَهُمْ قَالُوا رَبَّنَا هَؤُلاءِ شُرَكَاؤُنَا الَّذِينَ كُنَّا نَدْعُوا مِنْ دُونِكَ فَأَلْقَوْا إِلَيْهِمُ الْقَوْلَ إِنَّكُمْ لَكَاذِبُونَ (٨٦) وَأَلْقَوْا إِلَى اللَّهِ يَوْمَئِذٍ السَّلَمَ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ (٨٧) الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ زِدْنَاهُمْ عَذَابًا فَوْقَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوا يُفْسِدُونَ (٨٨) وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِمْ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَى هَؤُلاءِ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ  (٨٩)

Tafsir Surat An Nahl Ayat 84-89

84. [1]Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan seorang saksi (rasul)[2] dari setiap umat, kemudian tidak diizinkan kepada orang yang kafir (untuk membela diri) dan tidak (pula) dibolehkan memohon ampunan.

85. Dan apabila orang zalim telah menyaksikan azab, maka mereka tidak mendapat keringanan dan tidak (puIa) diberi penangguhan[3].

86. Dan apabila orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka[4], mereka berkata[5], “Ya Tuhan kami, mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah selain Engkau.” Lalu sekutu mereka menyatakan kepada mereka, “Kamu benar-benar pendusta[6].”

87. Pada hari itu mereka menyatakan tunduk kepada Allah dan lenyaplah segala yang mereka ada-adakan[7].

88. Orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah[8], Kami tambahkan kepada mereka siksaan demi siksaan[9] disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan[10].

Lainnya

Tafsir An Nahl Ayat 70-83 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 70-72: Di antara nikmat Allah Subhaanahu wa Ta’aala dalam kehidupan, rezeki, pasangan dan keturunan.

وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ ثُمَّ يَتَوَفَّاكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْ لا يَعْلَمَ بَعْدَ عِلْمٍ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ قَدِيرٌ (٧٠) وَاللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الرِّزْقِ فَمَا الَّذِينَ فُضِّلُوا بِرَادِّي رِزْقِهِمْ عَلَى مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَهُمْ فِيهِ سَوَاءٌ أَفَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ (٧١) وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ اللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ (٧٢

Terjemah Surat An Nahl Ayat 70-72

70. Dan Allah telah menciptakan kamu[1], kemudian mewafatkanmu[2], di antara kamu ada yang dikembalikan kepada usia yang tua renta (pikun)[3], sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Mahakuasa[4].

71. [5]Dan Allah melebihkan sebagian kamu atas sebagian yang lain dalam hal rezeki[6], tetapi orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezekinya kepada para hamba sahaya yang mereka miliki, sehingga mereka sama[7]. Mengapa mereka mengingkari nikmat Allah[8]?

72. [9]Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau istri) dari jenis kamu sendiri[10] dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rezeki dari yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang batil[11] dan mengingkari nikmat Allah[12]?,

Ayat 73-76: Dibuatkan perumpamaan dalam Al Qur’an adalah untuk menerangkan dan mendekatkan makna dalam pikiran.

Lainnya

Tafsir An Nahl Ayat 56-69 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 56-62: Gambaran kebiasaan kaum Jahiliyyah yang buruk yang di antaranya adalah melebihkan laki-laki daripada wanita, dan sikap Islam terhadap kebiasaan ini.

وَيَجْعَلُونَ لِمَا لا يَعْلَمُونَ نَصِيبًا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ تَاللَّهِ لَتُسْأَلُنَّ عَمَّا كُنْتُمْ تَفْتَرُونَ (٥٦) وَيَجْعَلُونَ لِلَّهِ الْبَنَاتِ سُبْحَانَهُ وَلَهُمْ مَا يَشْتَهُونَ  (٥٧) وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالأنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ (٥٨) يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ (٥٩) لِلَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ مَثَلُ السَّوْءِ وَلِلَّهِ الْمَثَلُ الأعْلَى وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ   (٦٠) وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَابَّةٍ وَلَكِنْ يُؤَخِّرُهُمْ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلا يَسْتَقْدِمُونَ (٦١) وَيَجْعَلُونَ لِلَّهِ مَا يَكْرَهُونَ وَتَصِفُ أَلْسِنَتُهُمُ الْكَذِبَ أَنَّ لَهُمُ الْحُسْنَى لا جَرَمَ أَنَّ لَهُمُ النَّارَ وَأَنَّهُمْ مُفْرَطُونَ (٦٢

Terjemah Surat An Nahl Ayat 56-62

56. [1]Dan mereka[2] menyediakan sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka[3] untuk berhala-berhala yang mereka tidak mengetahui (kemampuannya). Demi Allah, kamu pasti akan ditanyai tentang apa yang telah kamu ada-adakan[4].

57. Dan mereka menetapkan anak perempuan[5] bagi Allah. Mahasuci Dia[6], sedang untuk mereka sendiri apa yang mereka sukai (anak laki-laki).

58. Padahal apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, wajahnya menjadi hitam (merah padam)[7], dan Dia sangat marah[8].

59. Dia bersembunyi dari orang banyak[9], disebabkan kabar buruk yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan atau akan membenamkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ingatlah alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu[10].

60. Bagi orang-orang yang tidak b

Lainnya

Tafsir An Nahl Ayat 41-55 (Tafasir Hidayatul Insan)

Ayat 41-42: Besarnya pahala orang-orang yang berhijrah di jalan Allah untuk meninggikan agama-Nya.

وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَلأجْرُ الآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ (٤١) الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (٤٢

Terjemah Surat An Nahl Ayat 41-42

41. Dan orang yang berhijrah karena Allah[1] setelah mereka dizalimi, pasti Kami akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia[2]. Dan pahala di akhirat[3] pasti lebih besar[4], sekiranya mereka[5] mengetahui,

42. (yaitu) orang yang sabar[6] dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal[7].

Ayat 43-44: Menetapkan bahwa para rasul adalah manusia dan menerangkan fungsi As Sunnah bagi Al Qur’an, yaitu menerangkan Al Qur’an dan merincikan kemujmalannya.

Lainnya

Tafsir An Nahl Ayat 30-40 (Tafsir Hidayatul Insan)

Ayat 30-32: Balasan bagi orang yang berbuat ihsan di dunia dan pemuliaan Allah Subhaanahu wa Ta’aala untuk mereka di akhirat.

وَقِيلَ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا مَاذَا أَنْزَلَ رَبُّكُمْ قَالُوا خَيْرًا لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَلَدَارُ الآخِرَةِ خَيْرٌ وَلَنِعْمَ دَارُ الْمُتَّقِينَ (٣٠)جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ لَهُمْ فِيهَا مَا يَشَاءُونَ كَذَلِكَ يَجْزِي اللَّهُ الْمُتَّقِينَ (٣١) الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلائِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ         (٣٢)

Terjemah Surat An Nahl Ayat 30-32

30. [1]Kemudian dikatakan kepada orang yang bertakwa, “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Kebaikan.” Bagi orang yang berbuat baik di dunia ini[2] mendapat (balasan) yang baik[3]. Dan sesungguhnya negeri akhirat[4] pasti lebih baik[5] dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,

31. (yaitu) surga-surga ‘And yang mereka masuki, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam (surga) itu mereka mendapat segala apa yang diinginkan[6]. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang yang bertakwa,

32. (yaitu) orang yang diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik[7], mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka)[8], “Salaamun’alaikum[9], [10]masuklah kamu ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan[11].”

Lainnya

Previous Older Entries

Muslim Blogs - Blog Catalog Blog Directory

Kalender

Mei 2024
M S S R K J S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031